Rabu, 09 Mei 2012

penalaran induktif

Penalaran itu logis atau masuk akal. Suatu proses berfikir manusia dalam menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada menjadi suatu simpulan. Penalaran Induktif merupakan pernyataan bersifat khusus yang kemudian diambil kesimpulannya sehingga menjadi pernyataan yang bersifat lebih umum. Bagaimana penalaran induktif ini bekerja adalah meski premis-premis diangkat benar dan cara penarikan kesimpulannya sah tetapi, kesimpulan yang dibuat belum tentu benar namun kesimpulan tersebut mempunyai peluang untuk benar. Dengan data dan fakta yang ada seseorang dapat secara induktif membuat generalisasi, analogi dan menentukan hubungan kausal.
A. Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena atau peristiwa individual (khusus) untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tersebut. Generalisasi dapat diartikan juga sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar peristiwa.
Contoh:
Kucing bisa merasa lapar
Ikan bisa merasa lapar
Jadi, semua hewan bisa merasa lapar
B. Analogi
Proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain dengan cara membandingkan peristiwa yang ada dengan peristiwa sebelumnya, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal berlaku juga untuk hal lain. Dengan kata lain penalaran analogi dapat diartikan sebagai proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan atau proses membandingkan dari dua peristiwa (hal) yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian ditariklah kesimpulan dari persamaannya tersebut.
Contoh :
Untuk menjadi seorang penari professional atau ternama dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Demikiannya dengan seorang atlit untuk dapat menjadi atlit professional dan berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Oleh karena itu untuk menjadi seorang penari maupun seorang atlit diperlukan latihan yang rajin dan ulet.
C. Klausal
Secara induktif orang pun dapat menunjukan hubungan kausal. Hubungan kausal adalah pernalaran yang diperoleh dari gejala-gejala atau data yang saling berhubungan. Misalnya, seorang anak terjatuh, akibatnya akan terluka. Dalam hubungan kausal ini ada tiga hubungan antarmasalah.
Sebab-Akibat
Sebab-akibat ini berpola A menyebabkan B. Dapat juga berpola A menyebabkan B, C, dan seterusnya. Jadi efek atau akibat dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang lebih dari satu. Sebagai contoh seorang pegawai tidak datang rapat dapat kita perkirakan bahwa pegawai tersebut mungkin datang telat, kecelakaan di jalan, atau terkena macet.
Akibat- Sebab
Akibat-sebab ini dapat kita lihat peristiwa seseorang yang terjatuh. Terjatuh merupakan akibat dan terluka merupakan sebab. Akan tetapi, dalam pernalaran jenis ini, peristiwa sebab merupakan simpulan.
Akibat-Akibat
Akibat-akibat adalah suatu pernalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung disimpulkan pada “akibat” yang lain. Contohnya sebagai berikut.
Ketika pulang bekerja, Ayah melihat air kali meluap. Ayah langsung menyimpulkan bahwa gang di rumah banjir.

Penalaran Deduktif

Penalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi yang berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal.
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.
  • Corak berpikir deduktif: silogisme kategorial, silogisme hipotetis, silogisme alternative atau entimen.Dalam penalaran deduktif terdapat premis. Yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan
  • Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.
  • Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis. Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis.
  • Premis pertama adalah premis yang bersifat umum sedangkan premis kedua adalah yang bersifat khusus.
Contoh penalaran deduktif:
Semua manusia pasti mati (premis mayor)
Danu adalah manusia. (premis minor)
Danu pasti mati. (kesimpulan)
Jenis penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu
  1. Silogisme Kategorial
  2. Silogisme Hipotesis
  3. Silogisme Akternatif
  4. Entimen.
Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga.
a. Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Aturan umum dalam silogisme kategorial sebagai berikut:
1)      Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
2)      Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
3)      Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
4)      Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
5)      Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
6)      Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
7)      Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
8)      Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
Contoh silogisme Kategorial:
My       : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn       : Badu adalah mahasiswa
K          : Badu lulusan SLTA
My       : Semua mahasiswa memiliki ijazah SLTA.
Mn       : Amir tidak memiliki ijazah SLTA
K          : Amir bukan mahasiswa
b. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My       : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
Mn       : Air tidak ada.
K          : Jadi, Manusia  akan kehausan.
My       : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
Mn       : Makhluk hidup itu mati.K     : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.
c. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif  : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh
My       : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn       : Nenek Sumi berada di Bandung.
K          : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
My       : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn       : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
K           : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung.
d. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh entimen:
1)      Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
2)      Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.


source :
http://arifsubarkah.wordpress.com/2010/04/14/macam-macam-silogisme/
http://nopi-dayat.blogspot.com/2010/03/penalaran-deduktif.htm
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18040/Deduksi.ppt

Rabu, 09 Maret 2011

PROGRAM C (MENU MATRIKS 2X2)


INI MERUPAKAN PROGRAM C UNTUK MEMBUAT SEBUAH MENU SEPERTI INI :
MENU :
1.INPUT
2.OUTPUT
3.PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
4.PERKALIAN
5.TRANSPOSE
6.EXIT

BERIKUT INI ADALAH LISTING PROGRAMNYA

#include <stdio.h>
int a[10][10],b[10][10],c[10][10],d[10][10],i,j;
int pil;
int input()
{
  printf ("Input matriks A \n");
  for (i=1;i<=2;i++)
  {
   for (j=1;j<=2;j++)
   {
    printf ("input elemen[%i][%i]",i,j);
    scanf("%i",&a[i][j]);
   }
  }
  printf ("Input matriks B \n");
  for (i=1;i<=2;i++)
  {
   for (j=1;j<=2;j++)
   {
     printf ("input elemen[%i][%i]",i,j);
     scanf("%i",&b[i][j]);
    }
   }
  return 0;
}
int output()
{
  printf ("\n output matriks A \n");
  for (i=1;i<=2;i++)
  {
   for (j=1;j<=2;j++)
   {
     printf ("%i",a[i][j]);
     printf (" ");
   }
   printf ("\n");
  }
  printf ("\n output matriks B \n");
  for (i=1;i<=2;i++)
  {
    for (j=1;j<=2;j++)
    {
      printf ("%i",b[i][j]); 
      printf (" ");   
    }
    printf ("\n");
  }
  return 0;
}
int penjumlahan()
{
  printf("\n penjumlahan matriks A dan B \n");
  for (i=1;i<=2;i++)
  {
    for (j=1;j<=2;j++)
    {
      c[i][j]=a[i][j]+b[i][j];
      printf("%i",c[i][j]);
      printf(" ");
    }
    printf("\n");
   }
  printf("\n pengurangan matriks A dan B \n");
  for (i=1;i<=2;i++)
  {
    for (j=1;j<=2;j++)
    {
      c[i][j]=a[i][j]-b[i][j];
      printf("%i",c[i][j]);
      printf(" ");
    }
    printf("\n");
   }
return 0;
}
int perkalian()
{
 printf("\n perkalian matriks A dan B \n");
 for (i=1;i<=2;i++)
 {
  for (j=1;j<=2;j++)
  {
    d[i][j]=(a[i][1]*b[1][j])+(a[i][2]*b[2][j]);
    printf("%i",d[i][j]);
    printf(" ");
  }
    printf(" "); 
    printf("\n");
 }
return 0;
}
int transpose()
{
 printf("\n transpose matriks A \n");
   printf("\n %i",a[1][1]," ");
   printf(" ");
   printf("%i ",a[2][1]);
   printf("\n %i",a[1][2]," ");
   printf(" ");
   printf("%i ",a[2][2]);
 printf("\n transpose matriks B \n");
   printf("\n %i",b[1][1]," ");
   printf(" "); printf("%i ",b[2][1]);
   printf("\n %i",b[1][2]," ");
   printf(" ");printf("%i ",b[2][2]);
return 0;
}
int main ()
{
Menu:
printf ("\n ============================================ \n");
printf ("\n |                   MENU                   | \n");
printf ("\n |   1. Input                               | \n");
printf ("\n |   2. output                              | \n");
printf ("\n |   3. penjumlahan dan pengurangan         | \n");
printf ("\n |   4. perkalian                           | \n");
printf ("\n |   5. transpose                           | \n");
printf ("\n |   6. exit                                | \n");
printf ("\n ============================================ \n");
printf ("pilihan :");
scanf("%i",&pil);
switch (pil)
{
case 1:
input();
goto Menu;
case 2:
output();
goto Menu;
case 3:
penjumlahan();
goto Menu;
case 4:
perkalian();
goto Menu;
case 5:
transpose();
goto Menu;
case 6:
printf("\n See you..Byeee!\n");
break;
default:
printf("\n pilihan kamu salah \an");
printf("\n silahkan pilih kembali \n");
goto Menu;
}
return 0;
}



jika kalian malas untuk mengetiknya kembali kalian bisa download di link berikut ! tenang saja ini legal ko... :))

http://www.ziddu.com/download/14116036/MENU.rar.html

setelah membaca budayakan berkomentar ya...
thanks... 

Selasa, 01 Maret 2011

Program Bahasa C untuk Deret Bintang

ini merupakan listing program deret yang menghasilkan output seperti ini :

* * * * *
* * * *
* * *
* *
*

berikut ini adalah listingnya ! Check This Out !!

#include<stdio.h>
int i,j,n;

main()
{
 printf("masukan angka : ");scanf("%d",&n);
 for (i=n ; i>=1 ; i--)
 {
  for (j=i; j>=1 ; j--)
  {
   printf("*",);
   printf(" ");
  }
  printf("\n");
 }
 return 0;
}


JIKA PROGRAM MASIH TERDPAT ERROR ATAU KESALAHAN TOLONG KOMENTARIN SAJA NANTI DIPERBAIKI !! THANK !!

Senin, 28 Februari 2011

program C deret

ini merupakan listing program deret yang menghasilkan output seperti ini :
1
1 3
1 3 5
1 3 5 .. n 


#include<stdio.h>
int i,j,n;

main()
{
 printf("masukan angka : ");scanf("%d",&n);
 for (i=1 ; i<=n ; i+=2)
 {
  for (j=1; j<=i ; j+=2)
  {
   printf("%i",j);
   printf(" ");
  }
  printf("\n");
 }
 return 0;
}


JIKA PROGRAM MASIH TERDPAT ERROR ATAU KESALAHAN TOLONG KOMENTARIN SAJA NANTI DIPERBAIKI !! THANKS !!

Program C 1

Ini merupakan Listing program untuk bahasa c yang membuat :
-input nama :
-input kelas
-nilai uts
-nilai uas
-nilai final
Dengan kondisi
jika Final (80-100) mencetak "A"
jika Final (60-79) mencetak "B"
jika Final (<60) mencetak "C"



#include<stdio.h>
char n[50];
char k[50];
float u,a,f;

main()

{
 printf ("masukan nama:");scanf("%s",n);

 printf ("masukan kelas:");scanf("%s",k);
 printf("nama : %s \n",n);
 printf("kelas : %s \n",k);
 printf("uts : "); scanf("%f",&u);
 printf("uas : ");scanf("%f",&a);
 f = (u+a)/2;
 printf("final = %.2f \n",f);
 

 if (f>=80 && f<=100)
   printf("nilai anda A \n");
 else if (f>=60 && f<=79)
   printf("nilai anda B \n");

 else if (f<60)
   printf("nilai anda C \n");
 return 0;

}




JIKA PROGRAM MASIH TERDPAT ERROR ATAU KESALAHAN TOLONG KOMENTARIN SAJA NANTI DIPERBAIKI !! THANKS !!