Jumat, 22 Oktober 2010

Pengkaderan suatu Organisasi Kemahasiswaan

Pengkaderan merupakan sebuah proses penggemblengan tenaga-tenaga untuk berjuang, tenaga yang telah dipimpin dan dilatih sedemikian rupa sehingga mahir dalam seluk beluk sesuatu. Itu menurut kamus besar bahasa Indonesia.
Perkaderan sebagai manifestasi untuk menjalankan roda kepemimpinan sangatlah penting manfaatnya bagi keberlangsungan tujuan bersama. Bagi suatu organisasi, regenerasi kepemimpinan yang sehat karena ditopang oleh keberadaan kader-kader yang berkualitas. Selain akan menjadikan organisasi bergerak dinamis, juga formasi kepemimpinannya akan segar dan energik.
· Rekrutmen
Bagi sebagian periode organisasi, dan bagi berbagai macam organisasi masalah pengkaderan ini dirasakan berbeda-beda, oleh karena tingkat animo peminat organisasi yang berbeda beda misalnya.
Namun pernyataan “kesuksesan suatu periode adalah buakan sekedar sukses ketika masa jabatanya namun ketika dapat menghasilkan (kader-kader) periode yang lebih sukses”.
Maka dapat dikatakan dalam sebuah organisasi adalah ketika dalam suatu periode dapat dikatakan sebagai masa kejayaan, namun hal tersebut tidak ada artinya ketika setelah itu organisasi tersebut terpuruk atau bahkan bubar karena kelemahan tau bahkan tidakadanya kader penerus.
· Mempertahankan Kader
Pengkaderan ini, terkait erat pada pengembangan organisasi. Ketika suatu organisasi dapat merekrut kader dalam animo besar, memungkinkan jangkauan organisasi tersebut pada komunitas yang luas, serta hal tersebut merupakan sumber daya yang tidak bisa diremehkan.
Setelah berhasil merekrut kader dalam animo yang besar, jika tidak dapat memberdayakan, dalam rangka mempertahankan kader-kadernya maka seringkali kader-kader tersebut akan mengalami seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan kader sering kali lebih penting daripada rekrutmenya.
Ø Permasalahan yang mucul :
Dalam suatu organisasi banyak atau sering kita jumpai masalah dalam organisasi tersebut baik internal maupun eksternal. Masalah internal biasanya mencakup susunan kepengurusan, pembagian kerja yang tidak sesuai, rekrutmen kader, dll. Hal ini harus disikapi bijak bagi para anggota organisasi tersebut, agar tercipta organisasi yang kompak dan solid.
Hal yang paling sulit dihadapi suatu organisasi adalah bagaimana mempertahankan kader agar jumlahnya tetap atau bahkan bertambah. Setelah berhasil merekrut kader dalam animo yang besar, jika tidak dapat memberdayakan, dalam rangka mempertahankan kader-kadernya maka seringkali kader-kader tersebut akan mengalami seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan kader sering kali lebih penting daripada rekrutmenya.
Ini yang dapat kita jadikan pembelajaran dalam suatau organisasi, organisasi bukan dilihat dari banyaknya anggota, tetapi bagaimana organisasi tersebut dapat mempertahankan kader-kadernya. Dan juga dapat mengembangkan sikap tanggung jawab yang tingi pada setiap anggotanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar